DEFISIT APBN APRIL 2018 RP55,1 TRILIUN
Jakarta
(ANTARA News)- Menteri Keuangan, Sri Mulyani, mengatakan, deficit APBM per
April 2018 mencapai Rp55,1 triliun, lebih rendah dibandingkan periode yang sama
tahun sebelumnya (yoy) yang Rp72,2 triliun.
Ia
katakana itu bersama anggota Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) saat
bertemu dangan sejumlah institusi keuangan dan para analisis di Kantor Pusat
Direktorat Jendral Pajak, Jakarta, Jum’at.
Menurut
Mulyani, saat ini kinerja APBN jauh lebih kuat dibandingkan tahun lalu.
Pemerintah mengklaim memiliki ruang fiskal lebih besar yang dibutuhkan untuk
menjaga perekonomian dari gejolak yang berasal dari luar Indonesia.
“Sampai
30 April, realisasi APBN 2018 adalah sangat posited. Deficit APBN mencapai
Rp55,1 triliun, jauh lebih kecil disbanding tahun lalu pada periode sama yang
mencapai Rp72,2 triliun,” ujar perempuan ahli ekonomi itu.
Bahkan,
lanjutnya, keseimbangan primer mencapai surplus Rp24,2 triliun, jauh lebih
besar dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp3,7 triliun.
“Jadi
APBN kita kuartal pertama sangat baik. Penerimaan perpajakan sampai akhir juga
menunjukkan pertumbuhan sehat. Kita telah mengumpulkan Rp416,9 triliun,
pertumbuhan penerimaan pajak 11,2 persen apabila kita memasukkan amnesty pajak.
Apabila tidak masukkan pengampunan pajak, maka penerimaan perpajakan mendekati
15 persen pertumbuhannya. Ini sangat positif,” kata dia
Kontribusi
penerimaan pajak daroi PPN sendiri mencapai 4,1 persen dan PPh Non Migas 17,3
persen apabila tidak ikutsertakan pengampunan ajak. Selain itu, Penerimaan
Negara Bukan Pjaka dari sumber daya alam dan penerimaan cukai juga meningkat
dibandingkan tahun lalu.
“Dengan
demikian, kami optimis 2018 tetap bisa jaga APBN secara kredibel, stabil,
berkelanjutan, dan sehat,” ujarnya.
Sementara
itu, dari sisi belanja, belanja seluruh kementerian/lembaga mengalami
peningkatan yang kemudian menyumbangkan faktor positif terhadap pertumbuhan
ekonomi Indonesia di kuartal pertama tahun ini. “Momentum belanja itu
diharapkan tetap terjaga hingga akhir 2018,” kata dia.
Sampai
April 2018, realisasi pembiayaan mencapai Rp188,7 triliun atau 57,9 persen dari
pagu pembiayaan 2018. Realisasi tersebut lebih rendah dibandingkan periode sama
tahun lalu yang mencapai Rp195,4 triliun.
Posisi
Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran sampai April 2018 mencapai Rp133,6 triliun
dibandingkan April 2018 Rp123,2 triliun. Dengan demikian, posisi kas pemerintah
dalam kondisi yang cukup memadai.
“Pemerintah
akan terus menjaga pelaksanaan APBN sehingga jadi pilar stabilitas, sehingga
dalam konsisi dinamis dan bergejolak, kita mampu memberikan kepercayaan diri ke
masyarakat, pelaku usaha dan pasar sehingga tidak ada tambahan gejolak,” ujar
dia.
Edited : Kominfo 2018
Edited : Kominfo 2018
Sumber:
ANTARAnews.com
Komentar
Posting Komentar